Batu Galaksi
Inilah tempat yang selalu aku
kunjungi sejak aku berumur 6 tahun. Sebenarnya ini bukanlah tempat yang begitu
indah. Ini hanya sungai kecil yang menjadi saksi masa kecilku bersama ayah,
sebelum ayah meninggalkan kami. Ayahlah yang mengenaliku dengan sungai ini.
Walaupun hanya sungai tapi jika aku ke sini membuat aku tenang. Dan sungai
inilah kenangan terakhir aku bertemu dengan ayahku sebelum ia meninggalkan aku
dan mamaku.
Namaku Summer. Tahun ini adalah
tahun ke – 2 ku menginjak di salah satu SMA Internasional yang ada di
Indonesia. Sekarang aku berumur 17 tahun. Dan kini aku tinggal hanya bersama
mamaku. Ayahku telah meninggal lama saat aku berumur 10 tahun. Tapi ayahku
pernah berkata jika suatu hari nanti ia meninggalkan kami, ia akan kembali,
karena ia hanya pergi sebentar saja. Tapi aku tidak mengerti apa maksudnya.
Karena ia telah meninggal dan mana mungkin orang yang sudah mati akan hidup kembali
setelah bertahun – tahun lamanya. Dan saat hari ulang tahunku, ayahku
memberikan sebuah benda yaitu batu tapi batu itu berbeda.
Batu itu didalamnya ada sesuatu yang
bergerak, dan itu seperti galaksi dan terdapat bintang yang gemerlapan. Aku sangat
menyukai benda itu, sehingga aku berjanji untuk menjaganya dengan baik.
Hari ini adalah awal tahun ajaran
baru dimulai. Tapi aku merasa tidak terlalu bersemangat untuk bersekolah. Dan
aku berniat untuk berangkat telat saja. Sebelum sampai di sekolah aku mampir ke
sungai seperti biasanya. Aku duduk disana dan mendengar suara gemercik air. Ahh rasanya sangat menenangkan
jiwaku yang tidak bersemangat untuk bersekolah.
“Hei, apa yang kamu lakukan disini?”
tanya seseorang yang tidak ku kenal. “tidak ada,” jawabku cuek. Aku yakin bahwa
dia pasti satu sekolah dengan ku. Terlihat dari seragamnya yang sama denganku.
Akhirnya aku pun mengawali untuk bercakap dengannya. “aku Summer, tahun ini aku
kelas 2,” kataku saat memperkenalkan diri. “aku Zi. Aku pindahan dari Singapura
dan aku kelas 2 sama sepertimu. Ngomong – ngomong kamu orang yang dingin,”
ungkap Zi. Aku hanya menoleh dan tidak menjawab. Jujur aku tidak punya teman
sejak SMP hingga sekarang. Dan saat ini Zi lah orang pertama yang menjadi
temanku.
“Summer, ini sudah jam 07.15 kita
harus ke sekolah, ini sudah terlalu siang,” kata Zi yang membuyarkan lamunanku.
“ayo,” ajakku.
Saat sampai di sekolah, aku dan Zi
langsung melihat papan pengumuman dan ternyata kami sekelas, dan ini membuatku
tersenyum. Ternyata rasanya seperti ini mempunyai banyak teman.
Hari pertama sekolah pulang lebih
cepat dari biasanya. “Summer, nanti malam sibuk ga?” tanya Zi saat kami pulang
bersama. “Hmm, enggak. Kenapa emangnya,” jawabku dengan nada yang datar. “malam
ini aku disuruh mamaku untuk mengantar paket bunga ini untuk teman mamaku yang
berada di kota Sebelah, dan aku berniat untuk menunjukkanmu suasana kota
Sebelah pada malam hari,” ajaknya. Aku berpikir apakah aku dibolehkan oleh
ibuku untuk pergi ke kota Sebelah?
“oh, aku engga tau bisa atau gak,
dan sebenarnya aku tidak terlalu tertarik,” jawabku dengan santainya. “kali ini
tidak ada penolakan, aku tunggu kamu jam 18.00 di stasiun dan aku akan
meyiapkan semuanya, oke? Sampai jumpa nanti,” kata Zi dengan cara memaksa. “hm
baiklah jika kamu memaksa,” kataku dengan pasrah. “hanya membutuhkan waktu 30
menit saja untuk kesana. Awas aja kalau kamu sampai gak datang!” teriaknya
sambil melambaikan tangan tanda kita berpisah. Ya rumah berdekatan. Tetapi kita
sedikit berbeda arah. Zi belok kanan, sedangkan aku lurus dan rumahku hanya
beberapa langkah saja dari pertigaan ini.
Saat sampai rumah, mamaku menyapaku
dengan hangat. “gimana hari pertamamu di awal tahun ajaran baru ini Summer?”
aku hanya diam saja karena aku sangat lelah sehingga aku menghempaskan tubuhku
di atas sofa. “apakah kamu mendapatkan teman baru Summer?” lanjut mamaku.
“sepertinya. Ah hari ini sangat melelahkan, aku akan segera mandi,” jawabku.
Mamaku hanya tersenyum sambil menyiapkan makan untukku.
Sebelum masuk kamar, aku ingat kalau
aku akan pergi malam ini, sehingga aku harus izin ke mamaku. “mah bolehkah
malam ini aku pergi keluar bersama teman baruku ke kota Sebelah?” mamah
tersenyum dan menjawab “kenapa engga?”.
Sekarang pukul 17.30 dan aku baru
saja sampai di stasiun. Dan disana Zi sudah menungguku. “ah dasar lama, aku
kira kamu gak datang. Bantuin bawa ini dong,” karena kereta juga sudah datang,
aku dan Zi langsung membawa paket bunga yang cukup berat kedalam kereta.
Aku tertidur 30 menit dikereta. Lalu
Zi membangunkanku untuk turun. Sesampainya di kota Sebelah, kami langsung naik
taxi untuk mencapai tujuan.
“akhirnya paket sudah dikirim tepat
waktu ya summer. Kali ini aku akan mentraktirmu makan di pusat kota Sebelah,”
saat dijalan Zi sangat cerewet. Hanya tersenyum dan sesekali tertawa. “Summer!
Lihat bulannya!!! Indah bukan?” wah ternyata hari ini bulan purnama muncul
menebarkan keindahannya. Tiba tiba batu galaksi menyalah dan berkilau sangat
terang. “Summer! Lihat yang berkilau itu!”
Tiba – tiba.......
*BERSAMBUNG
:D
Komentar
Posting Komentar